Padepokan Merapi; Panti Semedi yang mendedikasikan Hidup dengan Tapa Brata dan Meditasi, membantu Sesama tanpa mematok biaya !!! Hati-hati dengan oknum yang mengatas namakan Padepokan Merapi !!!

PERAN GURU



0 komentar
Memang harus diakui belajar ilmu spiritual membutuhkan kesabaran dan keuletan. 
Salah satu kunci suksesnya adalah Peran Guru dan Istiqomah.


PERAN SEORANG GURU

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting. Kita tahu bahwa ilmu spiritual bukan seperti ilmu nalar seperti dibangku sekolah yang cukup dipahami dan dimengerti.

Namun ilmu spiritual suatu ilmu yang berbeda, ilmu spiritual tidak cukup hanya dimengerti dan dipahami oleh akal pikiran (olah pikir). Tetapi juga harus bisa merasakan (olah rasa). Disinilah peran seorang guru bisa memberikan petunjuk agar kita mampu memahami dan merasakan segala efek khasiatnya. 

Mempelajari Ilmu spiritual berhubungan dengan dunia batin dan ghaib. Segala sesuatunya masih samar bagi kita, jadi perlu pembimbing yang bisa menuntun agar tidak tersesat. Tidak merusak akidah kepada Tuhan YME. Orang bijak mengingatkan: “barang siapa yang belajar ilmu hikmah (spiritual) tanpa guru, berarti ia telah menunjuk setan menjadi Gurunya”. Sebab yang ingin diraih dari belajar ilmu spiritual bukan sekedar sakti atau kebal, tapi bisa mengenal Diri yang Sejati. Pondasi penting untuk menelusuri Sangkan Paraning Dumadi.
Belajar ilmu spiritual tanpa guru adalah bentuk Kesombongan dan Keangkuhan. Nafsu tersembunyi. Harus diwaspadai. Tengoklah para guru, alim ulama, para syekh, mursyid, para Nabi dan Rasul. Semua dibimbing oleh seorang guru.

Nabi Muhammad SAW dituntun Allah SWT melalui Malaikat Jibril. Nabi Musa as dibimbing oleh Nabi Khidir as. Para sahabat dibimbing oleh Nabi SAW. Para WaliAllah dibimbing oleh Guru-guru spiritual pendahulunya, contohnya (walisonggo) Sunan Kalijaga dibimbing oleh Sunan Bonang. Sunan Bonang pun dibimbing oleh Guru sebelumnya. Syech Ibn Qoyyim Al Jauziyah berguru kepada Syaikhul Islam Ibn Taimiyah selama 16 tahun. Masih banyak contoh yang lain. Mereka semua bisa mencapai derajat spiritual yang tinggi seperti itu, tak pernah lepas dari bimbingan seorang Guru.
Jadi diri kita yang masih awam ini, mau membuka hijab keghaiban diri dan mencapai derajat spiritual yang tinggi tanpa seorang Guru?? Naif sekali, jawabnya.

Dengan didampingi seorang Guru, ilmu menjadi lebih cepat dikuasai. Segala kendala yang terjadi selama belajar ilmu bisa dicarikan solusinya. Maka carilah guru yang benar-benar telah menguasai ilmu yang diijazahkannya.
Istilah “gila karena belajar ilmu ghaib” itu sebenarnya disebabkan karena selalu gagal belajar ilmu spiritual. Lalu otak tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Merasa sering diberi wangsit (bisikan ghaib) padahal kenyataannya sedang menuruti bisikan hawa nafsu sendiri. Lama-lama jadi terganggu syaraf pikirannya (stress/gila).

Oleh karena itu jika ingin belajar ilmu spiritual carilah seorang guru yang bisa memberi petunjuk dan membimbing jalan spiritual kita. Perkembangan jaman dan teknologi telah memberi berbagai kemudahan. Bisa belajar secara online, tanpa bertatap muka. Yang penting tetap dibimbing dengan baik dan benar. Semoga jalan spiritual anda lebih terbuka lebar.

AMALKAN ILMU DENGAN ISTIQOMAH

Setelah mendapatkan guru, kemudian amalkanlah tuntunan ilmunya dengan istiqomah. Milyaran ilmu dihamparkan Tuhan YME di alam ini. Tengoklah saja di internet, betapa banyak ilmu spiritual yang sudah dijabarkan para Guru. Apakah harus mempelajari semua? Tentu saja tidak. Amalkan satu atau dua ilmu saja yang paling tepat untuk diamalkan. Kemudian dawam-kan amalan tersebut dengan istiqomah.

Mengamalkan satu ilmu dengan istiqomah adalah lebih baik daripada punya banyak ilmu tapi tidak istiqomah, atau bahkan tidak pernah diamalkan sama sekali. Jangan takut dengan orang yang seakan-akan memiliki banyak ilmu, tahu ilmu ini – ilmu itu. Tapi waspadalah kepada orang yang telah menguasai 1 ilmu dengan sempurna.

Ada sebuah pengalaman, ketika remaja saya pernah belajar kepada seorang sesepuh, beliau hanyalah orang desa, tidak punya pendidikan formal, tidak bisa baca tulis Arab Quran, apalagi menghafal hizib, ratib dan Asma. Bekalnya dalam membantu orang yang kesusahan dan menaklukan alam hanya dengan 1 japa-mantra Jawa (doa dalam bahasa Jawa) yang ia sering hafalkan sejak remaja. Bahkan isinya adalah semacam doa keselamatan ketika perang menghadapi para penjajah. Tapi bila ada pasien dengan keluhan apa saja, mulai dari kesehatan sampai susah rejeki, yang ia baca cuma itu saja. Kenyataannya tetap terbukti mustajab (berhasil).

Tidak ada ilmu spiritual yang lebih hebat dari ilmu spiritual yang lainnya, bila tidak diamalkan dengan tekun / istiqomah.

Terkadang kita lebih sering diperbudak nafsu, terus mengejar dan mencari semua ilmu, setiap hari surfing di internet, tekan copy-paste & refresh (F5) berharap ada posting ilmu-ilmu yang baru. Tetapi malah terlena, lupa untuk mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Hari berganti hari, usia semakin bertambah, raga sudah semakin tua tidak kuat lagi untuk diajak puasa dan tirakat, nikmat sehat berganti sakit. Akhirnya tidak ada satupun ilmu yang dikuasai sampai menjelang akhir perjalanan hidup.

Maka selagi kita masih diberikan nikmat sehat dan kelapangan, segeralah amalkan ilmu. Jika ada kendala, konsultasilah kepada sang pengijazah. Semoga ilmu yang anda amalkan dengan istiqomah bermanfaat saat dibutuhkan hingga akhir hayat kelak.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post