Ritual pantang nasi biasanya dilakukan apabila seseorang hendak mencapai tingkatan kehidupan yang diinginkan, atau sedang memiliki hajat yang sangat penting, mendesak dan menginginkan keberhasilan tanpa takut gagal.
Orang Jawa beranggapan perlunya sebuah lelaku prihatin bila menginginkan sesuatu agar dapat berhasil dengan baik dan selamat.
Salah satu jenis lelaku-nya adalah ritual pantang nasi.
Pengertian ritual pantang nasi yang sebenarnya adalah
ritual yang berpantangan “wohing dhamen” (hasil yang keluar dari
tanaman jerami), maksudnya menghindari makanan dari padi, ketan dan gandum.
Jadi selama ritual yang boleh dimakan hanyalah buah-buahan dan sayuran. Adapun
tentang daging, telur dan susu (yang keluar dari hewan) dinilai tetap diperbolehkan
untuk dimakan namun dalam batas yang sangat sedikit. Dan ritual ini tanpa
disertai puasa, artinya boleh makan-minum kapan saja.
Hakekat ritual pantang nasi adalah pengekangan diri
untuk tidak bermegah-megahan, hidup rendah hati dan bersahaja. Sebagaimana kita
ketahui bahwa tanaman padi, ketan dan gandum adalah jenis tanaman yang
membutuhkan pemuliaan untuk dapat panen. Mulai dari awal pembajakan tanah,
pengaturan irigasi, penyemaian benih, perawatan harian & berkala sampai
akhirnya pemanenan, tanaman tersebut selalu mendapatkan perlakukan khusus dan
istimewa. Oleh sebab itu ritual menghindari wohing dhamendimaksudkan
agar dapat menyugestikan diri untuk lebih hidup bersahaja dan tidak
berlebih-lebihan.
Dalam budaya Cina, orang Cina melakukan lelaku dengan
tidak makan nasi, hanya makan bubur sebelum mencapai kesuksesan. Walaupun
sebenarnya bisa jadi itu sama saja masih berbahan beras (hehe..) tapi
bubur memang banyak macamnya tak hanya berasal dari beras. Pada intinya dalam
ajaran budaya Jawa maupun Cina menekankan bahwa saat meniti jalan kesuksesan
kita harus mampu menahan diri untuk tidak bersenang-senang secara berlebihan
dan tidak mudah tergoda untuk segera “menikmati hasil”. Dalam ilmunya Robert
Kiyosaki, kita tidak boleh tergoda untuk memiliki Liabilitas,
sebelum asset kita benar-benar bekerja menghasilkan kekayaan.
—o0o—
rasasejati.org
Orang Jawa beranggapan perlunya sebuah lelaku prihatin bila menginginkan sesuatu agar dapat berhasil dengan baik dan selamat.
Salah satu jenis lelaku-nya adalah ritual pantang nasi.
0 komentar:
Posting Komentar